Rabu, 09 April 2014

Tugas IBD 1

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Sara Pekan Depan

Jakarta - Penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akan menggelar rekonstruksi pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswi Universitas Bunda Mulia yang ditemukan tewas di pinggir Tol Bintara, Bekasi. Rekonstruksi direncanakan digelar pekan depan.

"Minggu depan akan dilakukan rekonstruksi mulai dari pertemuan hingga terjadinya pembunuhan sampai akhirnya mayatnya dibuang di Tol Bintara, Bekasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (17/3/2014). Ade Sara dibunuh pada Rabu 5 Maret.

Rikwanto menjelaskan rekonstruksi dilakukan untuk menggambarkan rangkaian peristiwa pembunuhan yang dilakukan dua tersangka, Ahmad Imam Al-Hafitd Aso (19) dan Aasyifa Ramadhani (19).

Sementara itu, Rikwanto mengatakan pemeriksaan terhadap kedua tersangka dan saksi-saksi sudah mencukupi. Penyidik Unit V Subdit Jatanras Ditreskrimum akan segera memberkas pemeriksaan kedua tersangka dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan).

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan atau 338 KUHP dan atau 353 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan berencana dan atau pembunuhan dan atau penganiayaan berencana yang mengakibatkan kematian.

Sejauh ini, penyidik belum menambahkan persangkaan pasal terhadap kedua tersangka.

"Sambil nanti kita melakukan rekonstruksi, penyidik koordinasi dengan kejaksaan berkaitan penerapan pasal serta hal-hal yang bisa ditambahkan dalam pemeriksaan," pungkasnya.

Sara ditemukan tewas di pinggir Tol Bintara, Bekasi pada Rabu 5 Maret 2014 pukul 06.30 WIB lalu. Dua tersangka yang merupakan sejoli itu ditangkap pada tanggal 7 Maret 2014. Hafitd ditangkap saat melayat jenazah korban di RSCM, sementara Sifa ditangkap di kampusnya di kawasan Jakarta Timur.


Tanggapan saya mengenai artikel diatas bahwa telah terjadi penyimpangan terhadap Hafitd dan Aasyifa mengenai kasus mereka. Tidak seharusnya mereka melakukan pembunuhan berencana terhadap teman mereka sendiri karena itu bukanlah prilaku yang baik. Apalagi Ade Sara merupakan mantan kekasih dari Hafitd, itu bukanlah hal yang masuk diakal jika mereka membunuh teman mereka sendiri.
Menurut saya Hafitd dan Aasyifa memiliki gangguan terhadap kejiwaan karena mereka dengan tega membunuh temannya sendiri secara sadar dan juga pembunuhan ini sudah direncanakan sebelumnya oleh mereka berdua dengan menggunakan alat setrum dan menyumpal mulut Ade Sara dengan Koran sehingga ia meninggal dunia. Hal ini terjadi hanya karena Ade Sara tidak ingin kembali menjalani hubungan dengan Hafitd. Begitu juga dengan Aasyifa yang ikut membunuh Ade Sara karena  takut jika kekasihnya Hafitd kembali lagi menjalani hubungan dengan Ade Sara.
Menurut saya terdapat penderitaan dan kegelisahan terhadap Hafitd karena ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan sehingga ia berani membunuh mantan kekasihnya itu sendiri. Dan kurangnya perhatian dari orang tua juga merupakan salah satu faktor yang membuat Hafitd dan Aasyifa tega melakukan hal keji tersebut. Rasa gelisah juga menghantui Aasyifa karena ia takut jika pacarnya kembali lagi kepada Ade Sara, dimana jika hal itu terjadi maka hubungannya dengan Hafitd harus berakhir, sehingga dia memberanikan diri untuk melakukan pembunuhan bersama dengan kekasihnya Hafitd.
Saran saya terhadap artikel ini adalah lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu karena kita tidak pernah tau terhadap apa yang akan terjadi dikemudian hari. Perhatian orang tua sangat dibutuhkan dalam masa-masa perkembangan anak, orang tua seharusnya lebih memperhatikan anak mereka. Mereka bisa melakukan pendekatan kepada anak-anak mereka dengan cara mengajak anak mereka untuk mengungkapkan masalah yang sedang dihadapi oleh anak mereka, sehingga tidak akan terjadi suatu kegelisahan dalam diri anak-anak mereka karena masalah yang dialaminya. Dan juga pendekatan diri kepada Tuhan merupakan salah satu hal terpenting yang harus kita lakukan agar kita tidak terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari prilaku social atau agama.