Electronic Data Interchange ( EDI )
Pengertian
Electronic Data Interchange ( EDI ) atau dalam bahasa Indonesia
disebut dengan pertukaran data elektronik merupakan suatu proses transfer data
yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem
komputer ke sistem komputer lainnya dalam bentuk elektronik.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan,
sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari
satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy,
faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia.
Standar EDI didesain secara independen dari sisi metode komunikasi
maupun teknologi perangkat lunaknya. EDI dapat ditransmisikan menggunakan
berbagai metodologi yang disepakati antara pengirim dan penerima, termasuk
dalam metodologi ini adalah berbagai variasi menggunakan teknologi seperti
modem(asynchronous dan synchronous), FTP, e-mail, HTTP, AS1, AS2, dan
lain-lain.
Sejarah
Pada tahun 1964, seorang manajer pernjualan yang bekerja di
American Hospital Supply Company (AHSC) menciptakan sebuah sistem untuk
menangani masalah inventoris dalam sebuah rumah sakit lokal di Amerika Serikat.
Manajer penjualan itu memberikan sejumlah kumpulan kartu berlubang (punched
card) kepada rumah sakit local tersebut. Setiap buah punched card merepresentasikan
tiap pembelian barang dari AHSC, kemudian punched card ini
dimasukkan ke dalam sebuah kotak persediaan untuk mengindikasikan kapan baran
tertentu harus dipesan lagi. Di waktu yang bersamaan, punched card itu
dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam card reader yang
disediakan untuk pada pelanggan. Data dikirim melalui saluran telepon standar
ke sebuah kunci mesin punch (keypunch) di AHSC, dimana set punched
card yang identic diduplikasi. Pemenuhan pesanan kemudian dikerjakan
secara biasa.
Beberapa tahun kedepan EDI yang sebelumnya hanya berbasis sistem one-to-one kemudian
berkembang menjadi pasar-pasar elektronik baru yang berisi komunitas-komunitas
industry pelanggan, pemasok, penghasil, dan fasilitator jaringan. EDI kemudian
menjadi suatu nilai penting dalam kemitraan perdagangan.
Prinsip Teknologi EDI
Prinsip dari teknologi EDI adalah untuk menerjemahkan bahasa
aplikasi dari sistem yang berbeda hingga menjadi bahasa yang terstandarisasi.
Teknologi EDI ini merupakan teknologi ‘less investment’ yang berarti
dimanapun pelaku bisnis tidak perlu lagi membeli peralatan baru sebagai
infrastruktur untuk pertukaran dokumennya, dengan kata lain tetap menggunakan
peralatan yang sudah tersedia.
Tujuan EDI
Tujuan utama dari pemakaian teknologi EDI adalah aga teknologi ini
dapat membantu para pelaku bisnis dalam mekomunikasikan dokumennya dengan pihak
lain agar lebih cepat, akurat, dan efisien. Apabila proses tersebut terpenuhi,
maka secara otomatis proses bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi
lebih baik, terencana, dan pada pada akhirnya hubungan bisnis dengan pihak
lainpun akan dapat lebih baik.
Komponen Dasar EDI
- HUB
: pihak yang memberikan perintah
- Spoke
: pihak yang menerima perintah
- Computer
: sebagai electronic hardware
- Electronic
Software
Transcasction Terms (Transaksi EDI)
- Cooperative
CSP tariff
- Convidentialy
- Validity
(Enforceability)
- Pihak
Hup menyampaikan agreement ke pihak spoke
- Pihak
spoke agreement to executed CSP (Competitive Service Providers)
- Adanya
persetujuan sah
Standar EDI yang Berlaku saat Ini
Kunci dari aplikasi EDI terletak pada kodifikasi dan strukturisasi
data menjadi sebuah format yang umum dan disetujui. Proses kodifikasi dan
strukturisasi dokumen-dokumen untuk transaksi bisnis tidaklah sederhana.
Standar EDI dikembangkan di berbagai sektor industri, dalam berbagai negara,
dan prosesnya dipengaruhi oleh struktur-struktur komite dan prosedur yang
rumit. Berikut adalah beberapa contoh standar EDI :
- SPEC
2000
- ANSI
X12 (digunakan dalam berbagai sektor bisnis di Amerika Utara)
- EDIFACT
(dirancang oleh PBB, Standar Eropa)
- IEF
- BACS
(digunakan dalam Britania Raya)
- ODETTE
(digunakan dalam indurstri otomotif Eropa)
Transmission EDI (Pemancaran EDI)
- Proper
receipt (penyesuaian tanda terima)
- Verification
- Responses
transaction
- Transmittal
yang berulang kali
Syarat dapat Dilakukannya Proses EDI
- Electronic
transaction (merujuk ke format standad internasional)
- Scope
of agreement (electrical supply service in the cooperative)
- Third-party
service provider
- Electronic
transaction (menyampaikan ke provider)
- Privider
melanjutkan ke penerima (spoke) dengan merespon harga dana jumlah barang
- System
operation (merawat dan menjaga sistem opeasional EDI)
- Security
procedures (selalu mengikuti prosedur pelaksanaan untuk menghindari
masalah)
- Tanda
tangan (signature) berupa pengkodean untuk menunjukan identitas
- Bebas
dari computer viruses
- Data
recovery and retention
- Testing
Keuntungan EDI Secara Langsung dan Tidak Langsung
- Berikut
merupakan keuntungan EDI secara langsung :
- Menghemat
waktu
- Menghemat
biaya
- Meminimalisir
kesalahan
- Respon
yang cepat
- Bertambah
cepatnya aliran kas
- Membuka
peluang dalam bisnis.
- Berikut
keuntungan EDI secara tidak langsung
- Peningkatan
kemampuan bersaing
- Hubungan
dengan mitra dagang yang lebih baik
- Pelayanan
pelanggan yang lebih baik
Kekurangan EDI
- Kendala
teknis
- Berhubungan
dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon, dan biaya
untuk pengadaan perangkat komputer.
- Terbatasnya
pihak Bank yang memakai program EDI ini
- Belum
ada aturan hokum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI ini.
Pengguna EDI di indonesia
Salah satu contoh pengaplikasian EDI di Indonesia dapat dilihat
pada PT EDI Indonesia yang merupakan perusahaan penyelenggara pelayanan jasa
EDI di Indonesia yang memberikan layanan teknis dan konsultasi.
Pemanfaatan EDI di Indonesia nampaknya masih belum mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Masih sangat jarang yang
memanfaatkan sistem ini sebagai salah satu komponen teknologi informasi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar